Hanya perlu sedikit lebih peka
Apa dia ingin berteduh besama di bawah Akasia
Atau dia sedang menimbang ingin memberimu Mawar atau Kamboja
Atau sedang siapkan kata untuk berjalan bersamamu menghabiskan senja
Eh ada payung warna cerah di sana
Kau kehujanan dan kekasihmu masih belum tampak juga
Raih payungnya atau memilih tetap di sini sampai hilang
Menghilang dibunuh kenangan
Air mata bekejaran dengan hujan warna hitam
Hujan makin deras Nona
Pelangi takkan muncul malam-malam
Berjalan pulang saja
Pulang saja
Meramu kembali mimpi-mimpi yang berserakan
Atau tetap mau menunggu mimpimu hanyut di sungai Gangga
itaita
Jakarta, 12 Desember 2011
**lagi pingin menuliskan sebuah gambar, gambarnya dari sini 🙂
Tapi jadinya malah aneh, gak begitu nyambung. Ah, biarin. Kangen nulis puisi (Yakin ini puisi??! :P)
ini puisi kok… gak ada standart puisi itu harus bagaimana dan bagaimana
keren aahh! saya suka puisi mu ini.. dan ita itu kayaknya cirikhas tulisannya di judul2 postingannya.. masih sempet baca ini dulu. ntar kunjungan lagii
salam knal
wah makasih ya Sakrilegi. udah berkunjung, bilang keren lagi. waaww… 🙂
blogmu juga bagus2 tulisannya (tadi aku ngintip)
salam kenal juga 😀
yuk ita, kita share2 aja lewat tulisan,. saya tetap nunggu postingan kamu ya hehehe.,makasih udah berkunjung
tulisan saya gak punya apa-apa dalam segi literer nya, yang jadi penanda untuk itu hanya pendeskripsian nyata keadaan saya dan dunia, itu aja, saya gak mau nutupi diri, apa yang saya rasa dan lakoni ya saya tuliskan.
hehehe
but blog mu juga inspiratif, jangan lupa! aku tunggu tulisan lainnya hehehe 🙂
Wah seperti undangan kedengarannya. senang aku dapat teman baru.
Blog-mu aku link aja ya biar gampang kalau aku lagi mau mampir ke kamarmu.
mampir d sana, serasa dengarin orang curhat
Di sini juga aku kebanyakan curhat kok, ihihi…
Aku juga tunggu tulisan kamu yang lain2nya 🙂
oia, gimana boleh aku link blog kamu di sini? kalo keberatan biar aku bookmark aja di browser mozilla aja. 😀
bebaskan aja ita.. aku udah bookmark blog kamu kok..
makasih..
ahh menurut ku curhat itu manusiawi banget kok.. hehehe…
lagian kamu juga paham kan beda nya curhat ama curbuk (curahan buku)
walaupun blog itu hipperealitas, tapi curahan hati aku anggap cukup real kok, meski lewat tulisan..
sip sipp
asikkkkkkk sahring laaaagiii!
ok tengkyuuu yahh… 😀
asiik asiik (juga)…
ayooo sharing terus.
kadang aku lebih nyaman cerita lewat tulisan (berantakan) begini,
lebih absurd rasanya. ihihi…
dan aku seorang absurdist!
absurd sekali (sudah kelihatan). ahaha.. 😛
kenapa harus sungai gangga?
adakah sebuah alasan?
sungai Gangga itu untuk umat hindustani dianggap Dewi, disucikan, malah katanya kalau abu jenasah (hindustan) dibuang ke sana sebagai lambang menuju surga. mungkin karena sungai Gangga penuh mitos. dan pembuangan abu jenazah itu seperti perasaan yang mati. perasaannya yang akan hanyut di sungai Gangga pun mungkin bisa menuju surga (entah…) 😀
makasih udah mampir ^_^