Di bekasi, suatu pagi yang murni, mungkin ada seorang gadis yg gelisah menghadapkan wajahnya ke timur.
“Kekasihku, hujan sudah mati.”
Tapi dingin mengendap di lantai peron, waktu hanya plastik terbuang, begitu juga keramaian, menambah tebal kerinduan.
“Kereta mungkin terlambat, cinta sudah duapuluhtiga karat.”
Di stasiun bekasi, kita tinggal menghirup mimpi, lalu berkata, “jangan tinggalkan aku setelah ini.”
–SR (Kado Musim Hujan)
@23 jam yang lalu
Kurang lebih 100 jam lagi harusnya janji kita tergenapi. Tapi entahlah… kau bilang keretanya mungkin akan datang terlambat. Ah, semoga tidak. Tapi aku pun sudah siapkan hati kalau-kalau jadwal cinta itu mundur lagi sejak kemarin. Tapi masih saja cemas. Dari awal kau tawarkan rasa-rasa itu aku sudah tahu seharusnya, kalau kita akan beberapakali dipermainkan dinding waktu dan kolom-kolom jarak yang agak terjal.
“Cinta memang terlalu banyak menciptakan jadwal”
Kata-katamu pun berputar lagi di kepalaku. Baca lebih lanjut