“Aku ingin menjadi selai blueberry di atas roti tawarmu.”
“Silahkan saja, tapi aku tidak suka selai blueberry.”
–27122013
“Kau buatkan aku puisi dulu, setelah itu baru kupikir-pikir lagi apa aku akan memafaakanmu atau tidak.”
“Baiklah, berapa lama waktunya?”
“Terserah kau saja. Aku tidak beri batas waktu.”
Seratus dua puluh lima jam kemudian. Baca lebih lanjut
Aku berasal dari negeri antah berantah yang nekat mendatangi kotamu, lalu dikejar serigala penghisap darah, aku bersembunyi di kastil tua yang nyaris roboh, aku menggigil di ruang bawah tanah yang sempit, meringkuk, menunggumu menjemputku. Tapi aku tahu kau tak tahu aku di sini, menggigil, sendirian, berkali-kali memanggilmu yang masih terbuai di pesta dansa.
–13102013 |ita
“Nona, masih ingat saya?”
“Maaf, sepertinya ini pertemuan kita yang pertama.”
“Tidak, ini pertemuan yang ke tujuh ratus dua puluh satu, jika diakumulasi dengan pertemuan kita dalam mimpi dan lamunan.”
“Mmmh… sepertinya sekarang saya mulai mengingatmu.”
–14052013| ita
gambarnya
“Kau di mana?”
“Di sisimu.”
“Tapi aku tidak bisa melihatmu.”
“Tentu saja. Kau tak pernah melihatku.”
–21042013
Gambarnya
“Jika kau ingin berteriak namun tidak bisa, pinjam saja suara hujan, suara hujan yang menderas malam-malam.” katamu.
Namun malam ini aku sama sekali sedang tidak ingin berteriak, meski hujan sebegitu deras. Aku hanya ingin ucapkan selamat malam, jadi kutunggu sampai hujan mereda bertukar gerimis, kupinjam suara gerimis saja. Jika nanti ada helai gerimis yang menyentuh ujung daun telingamu, itu pasti titipan selamat malam dariku.
–04032013| ita
Ketika ranting-ranting tak berdaun membeku, ketika payungmu gigil dengan lelehan salju, ketika kau melewati jalan beku itu lagi, meski tanpa aku, kupastikan sayang, kau akan selalu mengingatku. Seolah tiap salju yang menggesek ranting beku mendengingkan namaku, suaraku, tawa-tawa kita dahulu. Seberapa keras pun kau ingin melenyapkan aku. Karena kita bukan sepotong musim yang bisa beku lalu berlalu.
–17122012
Cinderella akhirnya tidak datang ke pesta dansa tadi malam. Tidak akan pernah datang. Peri baik hati itu tidak bisa menemukan sebuah pumkin oranye untuk disulap jadi kereta kuda. Pumkinnya habis semua dibuat topeng-topeng hallowen. Kasihan.
gambar 2 (edit)
Pumkin, kelopak mawar, daun-daun maple, serentak menyemburkan warna oranye. Air mata Upik Abu juga merembas jadi oranye. Ya, akhir musim gugur selalu mengubah apapun jadi oranye. Harusnya kau tak perlu heran, kan?
–25102012 | ita