Aku bilang pada angin agar mau mendorong kereta yg membawamu ke arahku menunggu, tapi angin bilang itu terserah musim, dan musim bilang itu terserah Tuhan. Aku bilang pada kalender di dinding kamarku agar cepat membulatkan satu tanggalan untuk jadwal pertemuan kita setelah hari ini, tapi kalender bilang itu terserah waktu, dan waktu bilang itu terserah Tuhan.
“Tuhan… semoga dia jadi datang ya.” 🙂
Ditulis diam-diam siang ini,
Cideng Barat, 09 Maret 2012
gambarnya