Seperti berputar-putar dalam labirin dengan dinding kata-kata, kompas kecil yang kubawa seolah kehilangan fungsinya. Arah mata angin tak kunjung iba, sekadar berikan aku arah pintu keluar. lalu lamat-lamat labirin berubah menjadi penjara pekat, membuai dalam jenuh, dan aku hanya terselimutkan oleh sulaman kata-kata homogen. Aku seperti tercekat saat menggali lubang di bawah kaki mencari kata-kata yang lebih banyak warnanya. Aku seperti bisu mendadak menyusun huruf-huruf menjadi sebuah syal yang hangat untukmu. Dan aku seperti muak menatap cermin, yang menampilan lembar-lembaran kisah monoton. Dan aku mengeluh pada bayangan saja.
Pernahkah kaumerasa, kata-kata pun jenuh dengan ceritamu yang melulu tentang itu-itu saja?
Ita
Cideng Barat, 29 Mei 2012;
9:59;