Mungkin sampai akhir kau takkan pernah sadar sepasang mata yang sudah lama menahan rasa, belum merasa cukup memperhatikanmu, walau sudah berkali-kali kau buat mata ini menangis tanpa kau tau. Mungkin akhirnya kau takkan tau ada yang masih saja menungguimu sambil menyimpan satu rasa di tempat yang tidak akan kau tau. Di sudut dinding sana selalu berharap ada kenang-kenangan lagi darimu. Waktu sudah memaksaku membuang kenang-kenangan abu-abu darimu, tapi aku masih saja menyimpannya diam-diam. Aku tak tega membuangnya. Aku pun berbohong pada pagi dan malam sudah tak mau lagi mengharapkanmu, tapi aku merasa belum cukup. Waktu terus memperingatiku kau bukan pangeran berkuda putihku tapi aku terus pura-pura tak mengerti walau akhirnya perih sendiri terus lari dari rasa ini. Entah akhirnya kau akan tau atau tidak pernah ada rasa untukmu. Cukup kau tau pun sudah tak apa, tak berani ku harap lebih.. Sungguh.. Rasa ini terlanjur ada. Menghilangkanmu dari rasa ini lebih amat sulit daripada membuatmu jadi bagian rasa ini. Sungguh..
@3/4 april
20 April 2011 jam 14:39